Apa itu Penyakit Jantung (心臓病はなんですか?)
Penyakit jantung adalah semua
penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan fungsi jantung. Penyakit jantung
koroner (PJK) merupakan jenis penyakit di jantung yang paling sering
terjadi. Kondisi ini merupakan hasil dari penumpukan plak di dalam arteri
koroner, yang menghambat aliran darah ke jantung serta meningkatkan risiko
serangan jantung dan komplikasi lainnya.
心疾患は、心機能障害の結果として起こるすべての疾患です。冠状動脈性心臓病(CHD)は心臓病の最も一般的なタイプです。この状態は冠状動脈にプラークが蓄積した結果であり、心臓への血流を遮断し、心臓発作やその他の合併症の危険性を高めます。
Sementara itu, jenis penyakit ini
lainnya meliputi:
- Denyut jantung tidak teratur (Aritmia)
- Cacat jantung bawaan
- Otot jantung lemah (Kardiomiopati)
- Masalah katup jantung
- Infeksi jantung
Gejala
penyakit jantung
Pada dasarnya gejala penyakit ini
akan bervariasi tergantung pada jenis penyakit jantung yang Anda alami. Perlu
diketahui bahwa ciri penyakit jantung juga mungkin akan berbeda untuk pria dan
wanita. Misalnya, pria lebih mungkin mengalami nyeri dada. Sementara selain
mengalami nyeri dada, wanita juga cenderung memiliki gejala lainnya seperti
sesak napas, mual, dan sering merasakan kelelahan kronis.
Berikut ini gejala penyakit
jantung yang paling umum berdasarkan jenis penyakit jantung yang Anda
miliki:
1.
Gejala penyakit jantung karena penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
(PJK) terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah arteri yang
disebabkan oleh penumpukkan plak. Akibatnya, aliran darah jadi tidak lancar.
Penyakit jantung koroner menyebabkan otot-otot jantung tak berfungsi dengan
baik dalam melakukan tugasnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga,
ketika otot jantung berhenti memompa maka akan timbul komplikasi, yaitu
serangan jantung atau bahkan gagal jantung.
Penyakit jantung koroner adalah
jenis gangguan jantung yang paling umum. Beberapa gejala khas dari
penyakit jantung koroner meliputi:
- Nyeri di dada (angina
- Muncul keringat dingin
- Mual
- Sesak napas
2.
Gejala penyakit jantung karena aritmia
Aritmia adalah kelainan jantung yang
ditandai dengan detak atau ritme yang tidak normal, di mana detak jantung Anda
bisa saja terlalu cepat, terlalu pelan, terlalu awal, atau tidak teratur.
Ciri penyakit jantung karena aritmia
meliputi:
- Jantung berdebar-debar
- Detak jantung cepat atau lambat
- Pusing
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Berkeringat
- Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan
- Palpitasi (detak jantung seperti terlewat, berdebar)
3.
Gejala penyakit jantung karena cacat jantung bawaan
Kelainan jantung kongenital atau
cacat jantung bawaan adalah kondisi struktur jantung yang tidak
sempurna. Ciri penyakit jantung jenis ini di antaranya:
- Perubahan warna kulit, seperti warna kebiruan atau pucat (sianosis)
- Pembengkakan kaki dan perut
- Mudah lelah atau sesak napas sesaat setelah melakukan aktivitas fisik
Berbagai masalah tersebut pada
umumnya akan menghambat aktivitas penderita jantung bawaan, dan dapat muncul
pada umur yang bervariasi bahkan dapat juga menetap hingga dewasa.
4.
Gejala penyakit jantung karena infeksi jantung (endokarditis)
Endokarditis adalah infeksi yang
memengaruhi membran bagian dalam yang memisahkan ruang dan katup jantung
(endokardium). Kondisi ini termasuk langka dan membutuhkan perawatan intensif.
Orang yang memiliki penyakit jantung bawaan dan punya riwayat gangguan jantung
lainnya berisiko tinggi mengalami kondisi ini.
Ciri penyakit jantung jenis ini di
antaranya:
- Demam
- Sesak napas
- Kelelahan
- Pembengkakan di kaki atau perut
- Denyut jantung tidak teratur
- Batuk kering terus menerus
- Muncul ruam kulit atau bintik-bintik kemerahan atau keunguan yang tidak biasa
5.
Gejala penyakit jantung karena penyakit katup jantung
Jantung memiliki empat katup, yaitu
katup aorta, mitral, paru dan trikuspid. Katup tersebut berfungsi membuka dan
menutup aliran darah langsung melalui jantung Anda. Katup-katup tersebut juga
dapat rusak karena berbagai penyebab, seperti penyempitan (stenosis), kebocoran
(regurgitasi atau insufisiensi), ataupun penutupan yang tidak sempurna
(prolaps).
Sebenarnya, ciri penyakit jantung
jenis ini akan tergantung pada katup mana yang mengalami gangguan. Meski
begitu, secara umum ciri penyakit jantung jenis ini umumnya meliputi:
- Nyeri dada
- Kelelahan
- Sesak napas
- Detak jantung tidak teratur
- Kaki atau pergelangan kaki bengkak
- Pingsan (sinkop)
Mungkin ada beberapa ciri penyakit
jantung yang tidak disebutkan di atas. Namun, secara umum segera konsultasi ke
dokterjika Anda memiliki salah satu ciri penyakit jantung, Sangat penting untuk
mewaspadai ciri penyakit jantung awal, terutama apabila Anda memiliki riwayat
keluarga dengan penyakit ini.
Faktor-faktor
dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini
Berikut ini beberapa faktor yang
dapat meningkatkan peluang Anda terkena penyakit ini di antaranya:
- Usia. Penuaan meningkatkan risiko arteri yang rusak ataupun menyempit, serta otot jantung yang melemah atau menebal.
- Seks. Pria berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Namun, risiko wanita terkena penyakit ini juga cenderung akan meningkat setelah menopause.
- Riwayat keluarga. Jika ayah ataupun ibu Anda terkena penyakit ini, risiko Anda untuk terkena penyakit yang sama juga akan meningkat. Terutama jika orang tua Anda terkena penyakit ini pada usia dini (sebelum usia 55 tahun).
- Merokok. Nikotin dan karbon monoksida yang terkandung pada rokok merupakan musuh pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
- Obat kemoterapi dan terapi radiasi tertentu. Beberapa obat kemoterapi dan terapi radiasi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
- Diet yang buruk. Diet yang tinggi lemak, gram, gula, dan kolesterol akan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini di kemudian hari.
- Tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pengerasan ataupun penebalan arteri serta menyempitkan pembuluh darah Anda.
- Kolesterol tinggi. Kadar kolesterol tinggi dalam darah Anda dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dan atherosclerosis.
- Obesitas. Kegemukan merupakan penyebab berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular.
- Diabetes. Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sama halnya dengan penyakit hipertensi dan obesitas.
- Malas olahraga. Minimnya aktivitas fisik juga dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit kardiosvakular dan beberapa faktor risiko lainnya juga.
- Stres. Stres yang tidak terkontrol dapat merusak arteri Anda sehingga meningkatkan Anda terkena penyakit ini.
- Tidak menjaga kebersihan. Melupakan kebiasaan cuci tangan dan tidak menjaga kebersihan secara keseluruhan meningkatkan infeksi virus dan bakteri yang dapat mempengaruhi jantung.
Tes
untuk mendiagnosis penyakit ini
Ada berbagai macam tes akan
digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini. Dokter akan memilih tes tertentu
berdasarkan gejala dan ringkasan riwayat keluarga Anda. Selain tes darah dan
rontgen dada, tes lainnya yang biasa dilakukan dokter untuk mendiagnosis
penyakit ini di antaranya:
- Elektrokardiogram (EKG). Tes ini dilakukan untuk membantu mengidentifikasi masalah irama jantung.
- Echokardiogram. Tes ini dilakukan menggunakan gelombang ultrasonik untuk melihat aliran darah melalui jantung.
- CT Scan. Tes ini dilakukan menggunakan sinar X yang menciptakan tampilan jantung yang menyilang.
- MRI Jantung. Tes ini dilakukan enggunakan magnet serta gelombang radio tingkat tinggu untuk menciptakan gambar jantung dan jaringan sekitarnya.
- Tes stres. Tes ini dilakukan untuk memantau jantung selama periode aktivitas berat atau berolahraga
Berbagai
pilihan pengobatan untuk penyakit ini
Perawatan penyakit jantung
tergantung pada kondisinya, namun termasuk di dalamnya perubahan gaya hidup
serta mengonsumsi obat penyakit jantung.
Perubahan gaya hidup meliputi:
- Makan makanan yang sehat dan kaya akan serat, asam lemak omega 3, buah-buahan, juga sayuran. Pilih makanan yang rendah lemak, natrium, dan kolesterol untuk membantu mengontrol tekanan darah.
- Tingkatkan aktivitas fisik untuk mempertahankan berat badan yang sehat, mengurangi risiko diabetes, serta menjaga kadar kolesterol. Lakukan setidaknya selama 60 menit setiap minggu.
- Berhenti merokok dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan komplikasi.
- Minum alkohol dalam jumlah sedang dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung. Pria harus minum tidak lebih dari dua gelas, dan perempuan tidak lebih dari satu gelas minuman beralkohol per hari.
- Pelajari cara menghadapi stres, baik melalui latihan, obat-obatan, terapi mengatasi stres atau dukungan kelompok.
Ketika perubahan gaya hidup tidak
membantu memperbaiki kondisi Anda, dokter akan meresepkan obat penyakit jantung
untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.
Obat penyakit jantung diresepkan
dokter berdasarkan kondisi dan tingkat keparahan pasien. Namun secara umum,
obat penyakit jantung ini bertujuan untuk menurunkan tekanan darah atau
mencegah pembekuan darah. Ada banyak jenis obat penyakit jantung. Akan tetapi,
ada beberapa obat penyakit jantung yang sering diresepkan dokter.
Misalnya, obat penyakit jantung heparin yang
digunakan untuk mencegah komplikasi setelah serangan jantung; obat tekanan darah tinggi, seperti inhibitor ACE, diuretik, Angiotensin II receptor
blocker (ARB), beta blocker, aldosteron, dan inotropik; hingga aspirin
dan statin penurun
kolesterol.
Kadang kala, prosedur medis diperlukan untuk mengobati beberapa jenis penyakit ini. Contohnya yaitu angioplasti (tabung fleksibel dimasukkan ke dalam arteri untuk meningkatkan aliran darah) atau operasi bypass arteri koroner (pembedahan yang dilakukan dengan memindahkan pembuluh darah pada suatu area ke area lainnya untuk meningkatkan aliran darah ke jantung).
Yang
dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit ini
Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit kronis. Meski begitu, bukan berarti Anda tidak bisa mencegah penyakit ini. Dalam banyak kasus, penyakit ini disebabkan karena penerapan gaya hidup yang tidak sehat. Oleh sebabnya, cara ampuh untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
1.
Rajin olahraga
Olahraga dapat membantu meningkatkan
kebugaran jantung, menurunkan kolesterol dan tekanan darah, hingga menjaga
berat badan tetap sehat. Itu sebabnya, usahakan untuk berolahraga setidaknya
30-45 menit sehari. Lakukan jenis olahraga apapun yang Anda sukai, karena semua
olahraga pada dasarnya baik. Intinya, lakukan segala hal yang membuat Anda
aktif bergerak.
2.
Perhatikan asupan makanan
Hindari atau batasi makanan yang
dapat meningkatkan kolesterol darah Anda, seperti daging berlemak, sosis dan
daging burger, mentega, krim, hingga kue, biskuit, cokelat, dan
permen. Intinya, batasi garam, lemak, dan gula yang Anda makan. Perbanyak
makan makanan berserat dari buah, sayur, gandum, serta kacang-kacangan.
Pasalnya makanan tiggi serat dapat
membnatu menurunkan kolesterol serta tekanan darah Anda. Tidak hanya itu,
makanan berserat juga membnatu Anda mengelola berat badan yang sehat.
3.
Hindari stres
Stres kronis dapat berujung pada
serangan jantung jika tidak dikelola dengan baik. Nah, untuk mencegah penyakit
kardiovaskular yang dipicu oleh stres, Anda harus pintar-pintar mengelola
emosi. Jika stress Anda sudah dirasa berlebihan, curhatlah pada seseorang,
baik orang terdekat maupun konselor profesional. Anda juga dapat mencoba
meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam untuk meredakan stres yang Anda alami.
4.
Berhenti merokok
Jika Anda seorang perokok, Anda
harus mulai berusaha untuk berhenti merokok. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak
pembuluh darah. Oleh karena itu, berhenti merokok dan/atau menghindari paparan
asap rokok dapat membantu pencegah penyakit ini.
5.
Rutin cek tensi dan kolesterol
Rutin mengecek tekanan darah dan kolesterol setiap hari dapat mencegah penyakit
kardiovaskular. Pada umumnya, tekanan darah bisa dibilang normal ketika
menunjukkan angka di bawah 120/80 mmHg. Saat angka sistolik
(angka atas) Anda berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka
bawah) berkisar di 80-89, ini artinya Anda memiliki “prehipertensi”.
Sementara untuk kadar kolesterol
total yang baik dalam darah adalah kurang dari 200 mg/dl. Biasanya
kolesterol Anda dinilai tinggi kalau sudah mencapai angka 240 mg/dl atau lebih.
6.
Batasi alkohol
Hindari mengonsumsi alkohol dalam
jumlah banyak. Bagi wanita, batasi asupan alkohol Anda tidak lebih dari satu
gelas dalam sehari. Sementara bagi pria, batasi asupan alkohol Anda tidak lebih
dari dua gelas sehari.
7.
Minum obat penyakit jantung secara teratur
Terkadang, perubahan gaya hidup saja
tidak cukup mencegah penyakit ini. Anda mungkin harus minum obat penyakit
jantung yang meliputi obat penurun tekanan darah atau kolesterol untuk
mengurangi risiko serangan jantung. Jika dokter Anda sudah memberikan obat penyakit jantung
yang harus Anda konsumsi, Anda harus patuh dengan meminumnya secara teratur
sesuai dengan petunjuk dokter Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar